Gunung Kunci Sumedang : Oh Seram!

gunung kunci

Gunung Kunci Sumedang : Oh, Seram! Yeah...Ngak lah. Saya tidak tahu kenapa orang mengaitkan cerita mistis dengan benteng yang ada di Gunung Kunci ini. Kisah pohon bergoyang. Suara derap langkah dalam gua dan penampakan nan oh-seram.

Gunung kunci ( 503 mdpl ) terletak di sebelah utara alun-alun Sumedang, di antara perlintasan jalan raya Bandung -  Cirebon. Kalau dari Bandung, setelah mencapai alun-alun Sumedang, belok kiri menuju Cimalaka. Dari bundaran cuma berjarak sekitar 200 meter. Posisi Gunung Kunci ada di sebelah kanan jalan.  
gunung kunci
Gunung Pandjoenan dengan 2 kunci menyilang

 Asal Usul Nama Gunung Kunci

Disebut Gunung Kunci mungkin karena ada simbol dua kunci saling menyilang di atas mulut gua. Sedangkan nama Pandjoenan  merujuk pada kampung Panjunan yang berada di situ. Penyebutan gunung sebenarnya juga kurang tepat. Tapi orang Sunda terbiasa menyebut gunung untuk dua arti yang berbeda. Gunung bisa berarti bukit atau gunung dalam pengertian gunung sesungguhnya.

Ada yang mengatakan asal usul penamaan Gunung Kunci karena di sekitar  lokasi tersebut banyak terdapat tumbuhan Baros Kunci yang bisa dijadikan lalap. Kalau begitu kenapa simbol kunci tersebut tidak diganti dengan tumbuhan itu saja? Kata yang lain beralasan.

Dibangun sekitar tahun 1914-1917 dengan luas  bangunan benteng  +/- 2.600 meter persegi dan luas bungker sekitar  450 meter. Benteng Gunung Kunci ini berfungsi  sebagai benteng pertahanan, sekaligus sebagai tempat pengawasan terhadap Arie Soeria Atmadja ( bupati Sumedang saa itu ) karena dianggap berbahaya. Jadi kemungkinan disebut Gunung Kunci karena benteng tersebut adalah kunci pembuka segala sesuatu yang berhubungan dengan Sumedang pada saat itu.
gunung kunci sumedang
terdiri dari 3 lantai : lantai perajurit di lantai dasar, lantai perwira dan lantai paling atas berfungsi sebagai benteng pertahanan dengan meriam mengarah ke pusat kota Sumedang
gunung kunci sumedang
seperti benteng Belanda lainnya, benteng ini sebelum ditinggalkan, sengaja dirusak  dan diurug tanah sehingga menutupi hampir seluruh bangunan benteng. Tindakan ini dimaksud agar benteng ini tidak bisa dipergunakan oleh pihak tentara Jepang
Berada tepat di pinggir jalan raya menuju Cirebon, benteng Gunung Kunci jauh dari kesan seram seperti yang diceritakan orang. Malahan saat berada di sana, Kamis, 05 Mei kemarin, saya memperoleh kesan tempat ini merupakan tempat wana wisata keluarga yang cukup menyenangkan.

Sejuk, teduh, hijau dan nyaman adalah kesan saya saat menapaki tangga setapak menuju gua. Sebelah kiri ada wahana taman bermain keluarga. Sederhana. Berfungsi namun tidak terawat.

Lantai satu berupa lorong-lorong gelap yang saling terhubung dengan beberapa ruangan dengan luas bervariasi. Gelap. Lembab. Ada aroma tak sedap dan asing yang menyerang indera penciuman. Ada bunyi rembesan air menetes.

Dan dalam usaha saya menjelajah isi banguan lantai satu saya bertemu sebuah sumur yang dibatasi dengan kawat berduri. Sumur ini konon adalah kuburan massal penduduk setempat yang mati dibunuh. Serem?
gunung kunci
tangga menuju bangunan lantai 2
benteng gunung kunci
tempat  meriam mengarah langsung ke kota Sumedang
pemandangan ke arah jalan menuju Cirebon
Setelah bergelap-gelap menyelusuri lorong bunker yang gelap, beberapa tangga menuntun kita ke areal terbuka. Dari sini, kita bisa menyaksikan kota Sumedang di antara pohon-pohon pinus. Banyak pengunjung memanfaatkan lokasi ini untuk duduk bersantai sambil berphoto.

Jika menyelusuri sisa potongan tembok, kita bisa berkeliling menjelajah seluruh bekas bangunan benteng Gunung Kunci dari sini. Bagian tertinggi dari benteng hampir tidak kelihatan. Bagian ini seluruhnya diurug / ditimbun tanah dan hanya ada pepohonan dan rumpun semak.

Kesimpulannya: Gunung Kunci sumedang, Oh Serem?? Tidak-lah! Entah kalau malam sendirian di sini. Takut...

0 Response to "Gunung Kunci Sumedang : Oh Seram!"

Post a Comment